Honor Satpol PP Disunat

Honor Satpol PP Disunat

\"gaji\"CURUP, BE – Sungguh malang nasib para tenaga kontrak dan honorer di sejumlah instansi di Rejang Lebong. Belum lagi tuntas soal gaji petugas kebersihan yang belum dibayarkan, kabar tidak sedap kini menerpa Satuan Polisi Pamong Praja.

Gaji 370 honorer personil penegak peraturan daerah itu, diduga ada pemotongan dari oknum tidak bertanggung jawab sebesar Rp 50 ribu. Mirisnya lagi, pemotongan honor tersebut telah berlangsung sejak lama, sepanjang tahun 2012 lalu.  “Saya tidak tahu apa tujuan pemotongan honor kami itu. Tetapi, sepanjang 2012 lalu, honor kami selalu dipotong setiap bulannya,” ujar NN, salah satu honorer Satpol PP RL.

Untuk diketahui, lanjut NN, honor Satpol PP tersebut nilainya bervariasi, mulai dari Rp 200 ribu/bulan, Rp 300 ribu/bulan bahkan ada yang menerima Rp. 400 ribu/bulan. “Jujur kami sangat keberatan jika honor kami tetap selalu dipotong setiap bulannya,” ujar NN. Diakui NN, dirinya beserta beberapa rekan kerjanya sempat melaporkan perihal pemotongan honor ini ke pihak DPRD RL untuk mempertanyakan kejelasan tujuan pemotongan honor tersebut. “Kami pernah ngadu ke DPRD RL.  Tetapi hingga saat ini tidak jelas apa hasilnya,” ujar NN.

Di bagian lain, Idham Khalid salah satu anggota DPRD RL mengakui jika dirinya pernah menerima laporan pemotongan honor tersebut. Bahkan, pihaknya telah mempertanyakan kondisi tersebut kepada Kepala Sat Pol PP saat pembahasan anggaran RAPBD 2013 bulan lalu. “Kalau secara resmi kami mintai keterangan belum. Tetapi memang pernah saya tannyakan langsung kepada yang bersangkutan,” ujar Idham.

Terkait kabar tersebut, Kepala Sat Pol PP RL, Drs Rektor Vande Armada saat dikonfirmasi membantah jika telah melakukan pemotongan terhadap honor 370 honorer petugas Sat Pol PP RL tersebut. Andai saja ada pemotongan maka itu berlaku bagi Sat Pol PP yang memiliki tunggakan kredit diluar kantor. \"Silakan saja bongkar kalau ada pemotongan honor, saya dukung. Yang jelas pada zamana saya tidak ada pemotongan seperti yang dikabarkan itu,\" tegas Rektor.

Diakui Rektor, dirinya memang pernah ditanya hal serupa oleh anggota DPRD RL beberapa waktu lalu.  “Saya memang sudh ditanya secara tidak langsung oleh DPRD tetapi sudah saya terangkan kondisi yang sesungguhnya kepada mereka,” ujar Rektor. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: